Monday, February 12, 2018

Teruntuk Orang Dewasa yang Berpura-pura Mencintai Hujan

Sudah 2 bulan ini hujan selalu setia mengunjungi bumi. menari disela ranting pohon, genting dan jendela. dulu, kehadiran hujan selalu di tunggu oleh anak-anak. mereka menunggu di depan jendela rumah masing-masing. 
ketika hujan mulai turun, mereka berlari menerobos pintu rumah, lari kejalanan. berlari bersama-sama di bawah hujan, pergi ke lapangan bola terdekat, kemudian bergembira bersama.
tak peduli ibu mereka berteriak untuk tidak bermain hujan-hujanan.
jiwa mereka liar, bebas dan bahagia. mereka selalu mencintai hujan, tanpa pernah mengucapkannya.

Setelah dewasa, mereka mengucapkan bahwa mereka selalu mencintai hujan. tapi nyatanya, setiap hujan turun ke bumi, orang dewasa yang mengaku mencintai hujan itu selalu berlari mencari tempat berteduh, seakan tak ingin bersentuhan dengan hujan. padahal hujan hanya ingin bernostalgia dengan mereka, hujan hanya ingin mengenang masa-masa indahnya dengan anak-anak yang telah tumbuh dewasa itu.
Hujan semakin sedih, tangisnya semakin deras. tapi lagi-lagi mereka tak dapat membaca perasaan hujan. mereka malah menghujatnya, dan bahkan menyalahkannya. mereka tak lagi mencintai hujan.
.

.
Bekasi, 11/02/2018
Annisa fitri.

No comments:

Post a Comment

halo :D