Sunday, December 22, 2013

sapardi djoko damono - hujan bulan juni

Sapardi Djoko Damono...
salah satu pujangga favorit saya.
kata-kata yang digunakan sederhana, 
namun dari kesederhanaan itulah
 yang membuat saya jatuh hati dengan karya-karya beliau.


MAUT

maut dilahirkan waktu fajar
ia hidup dari mata air
itu sebabnya ia tak pernah
mengungkapkan seluk-beluk karat
yang telah mengajarinya bertarung 
melawan hidup ; ia juga takkan mau
menjawab teka-teki senjakala
yang telah menahbiskannya
menjadi penjaga gerbang itu

maut mencintai fajar 
dan mata air, dengan tulus

(1991)

-----------------------------------------------------------------

AKU INGIN

aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(1989)

--------------------------------------------------------------------

HUJAN BULAN JUNI

tak ada yang lebih tabah 
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak 
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakiknya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon berbunga itu

(1989)

-----------------------------------------------------------------

SEMENTARA KITA SALING BERBISIK

sementara kita saling berbisik 
untuk lebih lama tinggal
pada debu, cinta yang tinggal berupa
bunga kertas dan lintasan angka-angka

ketika kita saling berbisik
di luar semakin sengit malam hari
memadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa
unggun api
sebelum fajar. ada yang masih bersikeras abadi

(1966)

----------------------------------------------------------------

SIHIR HUJAN

Hujan menegnal baik pohon, jalan,
dan selokan -- swaranya bisa dibeda-bedakan ;
kau akan mendengarnya meski sudah kau tutup pintu
dan jendela. meskipun sudah kau matikan lampu.

hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh
di pohon, jalan dan selokan --
menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh 
waktu menangkap wahyu yang harus kau rahasiakan.

(1981)

----------------------------------------------------------------
dan salah satu sajak yang tak tercantum  di buku HUJAN BULAN JUNI : 

SAJAK KECIL TENTANG CINTA

mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjelma aku

No comments:

Post a Comment

halo :D